[Perjalanan] Perjalanan Dari Bukit Jokowi Skyline Sampai Dengan Jembatan Ring Road Jayapura
by
Ginty Intan Mawarti
- Thursday, November 17, 2016
Kali ini saya bersama dengan Wahyuni teman saya dari SMK, melakukan perjalanan ke bukit Jokowi skyline. Tanpa perencanaan sama sekali. Hehehe
Hari minggu sekitar jam sebelas siang, Wahyuni mengirim pesan ke saya. Tumben-tumbennya dia ngajak jalan. Mungkin karena dia selalu melihat postingan foto jalan-jalan saya kali ya. Hehehe Sebenarnya dia maunya kita pergi ke VPG yang ada di pasir 2, yang belum pernah baca bisa klik disini ya. Pertama saya mengiyakan, tapi karena saya teringat janji saya kepada Ibu untuk mengantarkan beliau ke pasar, akhirnya saya menyarankan untuk ke skyline saja.
Sebenarnya alasannya bukan hanya itu sih. Hehehe Pertama, VPG (View Pasific Garden itu tempatnya sangat jauh. Yang kedua, saya lebih memilih ke skyline karena memang saya belum pernah kesana. Hehehe Sifat egois saya muncul. Hahaha
Akhirnya, jadilah kita ke skyline sekitar jam 1 siang. Saat itu matahari sedang bersinar dengan sangat teriknya. Pertama saya sempat tidak percaya kalau nama tempat yang akan kami kunjungi yaitu “Bukit Jokowi Skyline”. Ternyata eh ternyata, betul memang itu namanya. Hehehe
Berbeda dengan VPG (View Pasific Garden) kemarin. Di bukit jokowi ini dikenakan tarif parkir. Bisa dilihat kan digambar. Untuk mobil dikenakan biaya lima ribu dan untuk motor dikenakan biaya dua ribu.
Pengunjung disini juga tidak terlalu banyak. Apa mungkin karena kita datangnya jam 1 siang ya? Hahaha Dari sekitar beberapa pondok yang ada, cuma ada 4 pondok yang terisi. Awal masuk, suasananya terlihat cukup gersang. Panasnya sinar matahari bisa 100% dirasakan ditempat ini. Hehehe
Bunga-bunga hanya ada diujung-ujung tebing, sedangakan di bagian tengahnya hanya tanah kosong. Menurut saya, ini nilai minus dari tempat ini. Tapi nilai plusnya, pemandangan yang disajikan bisa menutupi nilai minus itu.
Kita kembali dulu tentang nama tempat ini. Aslinya saya sangat penasaran, kenapa tempat ini dinamakan “Bukit Jokowi Skyline”. Entah saya salah nanya orang atau apa ya. Tapi menurut penjelasan teman saya yang bernama Wahyuni yang sudah sering kesini, dia bilang bahwa bukit ini dinamakan “Bukit Jokowi Skyline” karena waktu Presiden Jokowi datang ke Jayapura, beliau singgah kesini. Beliau berkata bahwa tempat ini harus dibuat taman. Nah, maka dari itu tempat ini dinamakan dengan “Bukit Jokowi Skyline”. Kalo Skyline sendiri itu nama daerahnya ya teman-teman.
Lanjut ke cerita perjalanannya ya. Kami memilih pondok yang berbentuk seperti honai. Ini nih salah satu yang menjadi ciri khas di tempat ini. Jadi atapnya itu dari daun-daun kelapa kering. Ah, berasa ada di honai yang ada di kota Wamena.
Kami memesan es kelapa muda. Siang-siang panas begini emang cocok banget deh duduk di ketinggian entah berapa meter dari permukaan laut ditemani dengan es kelapa muda. Hehehe
Oh ya, pasti teman-teman semua sudah penasaran kan dengan pemandangan yang bisa dilihat dari bukit Jokowi ini. Hehehe Ini dia pemandangannya.
Ngak afdol kalau cuma pemandangan aja yang difoto. Harus ada orang-orangnya juga kan. Hehehe
Lumayan lama juga sih kami berpanas-panasan buat mengabadikan keindahalan alam yang tersaji di hadapan kami. Sampai kami benar-benar puas, akhirnya kami berteduh dan meminum kembali es kelapa muda kami. Kalau kalian pengen lihat, bagaimana suasana di bawah honai ini yuk silahkan.
Sekitar jam tiga, keadaan sudah mulai rame. Satu per satu orang sudah mulai berdatangan. Cuaca pun sudah mulai tidak sepanas tadi. Ya iyalah, tadi kan siang dan sekarang sudah sore. Hahaha Orang-orang pun langsung mengabadikan momen-momen mereka. Dan kita berdua hanya duduk bercerita sambil tertawa-tawa di bawah pondok. Beberapa menit kemudian, kami memutuskan untuk kembali. Bukan kembali langsung ke rumah, tapi kami akan pergi ke Jembatan Ring Road. Masih di daerah skyline juga. Kenapa dinamakan jembatan Ring Road? Saya tidak tahu, jadi tolong jangan tanya saya. Hahaha
Wahyuni ini memang berpengalaman ya untuk pergi ke tempat-tempat yang indah. Balik ke jembatan Ringroad ya. Jadi jembatan ini nantinya akan difungsikan sebagai jalan alternative untuk mengurangi tingakt kemacetan. Jembatan ini menghubungkan skyline-hamadi-hol. Bener ngak sih? Coba kalian search sendiri di Google. Jembatan ini belum jadi loh ya. Belum jadi! Jadi belum ada kendaraan yang lewat disini. Pas pertama kali masuk, ya ampun banyak banget orang-orang yang jalan-jalan, berfoto-foto, olahraga, dan banyak jenisnya. Hehehe
Tujuan awal kita kesini hanya untuk berfoto-foto karena spotnya bagus. Dan betul saja, awal masuk kita sudah bisa melihat tebing yang tinggi banget. Kalau ngak salah diatasnya itu ada wihara. Ngak usah dijelasin lagi ya, ini salah satu foto saya.
Coba tebak, ini kami ambil pakai kamera apa? Kamera depan atau kamera belakang?
Yang jawabannya kamera belakang, Salah besar! Hehehe Siapa yang mau fotoin coba? Lah kita saja perginya Cuma berdua. Ini pake kamera depan ya teman-teman. Modalnya itu cuma pembatas jembatan, tas, dan timer 10 detik dari handphoneku. Hahaha Jadi ini kita fotnya lari-larian. Hahaha
Sudah puas dengan background itu, kita lanjut masuk ke bagian tengah jembatan yang dekat dengan laut. Belum sampai ke tengah-tengah juga sih tapi pemandangannya Subhanallah, sama indahnya dengan pemandangan dari bukit tadi.
Nah, kali ini saya bikin foto yang di tengah jalan. Tapi ini ngak ada kendaraannya ya. Jadi aman! Hehehe
Berhubung karena sudah jam empat sore dan saya sudah janji ke Ibu saya untuk mengantar beliau ke pasar, akhirnya kami memutuskan untuk menyudahi berfoto-foto. Hehehe
Kalau mau dibilang puas, Alhamdulillah puas banget. Puas dengan perjalanan dari jam satu sampai dengan jam empat di hari Minggu saya kali ini. Liburan ngak perlu ke tempat yang jauh. Ngak perlu juga ke tempat yang mengeluarkan banyak uang. Cukup melihat keindahan yang ada di kota kamu, itu juga sudah liburan ya teman-teman.